Hal-Hal Teknis yang Harus Dipersiapkan Disabilitas Netra Sebelum Memasuki Pendidikan Inklusi
Hai, Teman-teman! Pernah kepikira tidak sih,
apa saja yang harus dipersiapkan ketika seorang disabilitas netra mau masuk dunia
pendidikan inklusi seperti sekolah umum dan perguruan tinggi? Waswas mungkin,
bingung mungkin, atau hal yang lain? Kalau masih ragu, waswas, bingung, dan
segala macam perasaan yang tidak mengenakkan, itu dapat teratasi dengan meminta
support pada orang-orang yang dipercaya, banyak bertanya terkait informasi
penting seputar lingkungan baru yang akan dimasuki nantinya, dan meminta
pendampingan dari mereka saat mengalami hambatan.
Beda ceritanya kalau kalian bingung dan waswas
karena belum mahir dalam bidang teknologi. Sangat gawat jika kalian belum bisa
memanfaatkan teknologi. Meskipun terlambat, bukan masalah untuk mulai belajar
dari sekarang.
Sejujurnya, penulis pernah mengalami hal yang
sama sebelum masuk dunia pendidikan inklusi dulunya. Bingung, apakah nantinya
cara belajarnya dan cara mengerjakan tugasnya sama, dan sebagainya. Setelah
merasakan, ternyata jawabannya adalah iya, sehingga menuntut penulis untuk
beradaptasi dengan bantuan teknologi.
Kira-kira apa saja sih, teknologi yang harus
dikuasai sebagai bekal saat mau masuk dunia pendidikan inklusi? Penulis hanya
akan memaparkan secara umum karena nanti Teman-teman sendiri yang akan
menjalaninya. Tentu pengalaman yang akan diangkat, sangat berbeda dengan apa
yang akan Teman-teman alami. Jadi, saling menyesuaikan aja, ya?
1. Melek Smart Phone.
Dengan menguasai pengoperasian Smart Phone,
baik secara komunikasi, mencari informasi, dan mengolah informasi, Teman-teman
dapat mengikuti dengan lancar segala pembelajaran di kelas dan mengerjakan
tugas dari pengajar. Dalam mengakses materi pembelajaran, pengajar tidak selalu
menerangkan sehingga mau tidak mau Teman-teman harus mencarinya di internet. Berdiskusi
dengan teman sekelas juga penting, tetapi berdasarkan pengalaman, lebih sering
tidak efektif karena waktu yang tidak pernah cukup.
Akan lebih bagus jika Teman-teman dapat
mengajak teman sekelas untuk mencari informasi secara bersama-sama sehingga ketika
nanti mendapati gambar di internet, mereka dapat diminta bantuannya untuk
mendeskripsikan gambar tersebut. Selain itu, Teman-teman harus bisa memilih,
mana informasi yang betul-betul perlu, mana informasi yang tidak perlu. Biasanya
penulis mengawali pencarian dengan memasukkan kata kunci yang benar-benar
sesuai materi, seperti memasukan nama materi, jenjang materi, kurikulum apa,
semester berapa, dan diikuti tanda baca titik lalu format file.
Contoh, Materi Teks Eksplanasi dalam
Matapelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 Bab 2 Kurikulum Merdeka Semester
Ganjil.pdf. Itu kira-kira contoh model kata kunci yang dapat digunakan dalam
mencari materi SMP atau SMA. Adapun model lain, bisa juga tanpa
mengikutsertakan format file. Hasil yang akan didapat berupa artikel nantinya.
Berbeda dengan yang sudah di bangku kuliah. Ketika
di bangku kuliah tidak ada acuan yang pasti dalam memasukan kata kunci saat
mencari informasi di internet.
Yang dapat dilakukan, selain berdiskusi dengan
teman, biasanya Penulis menanyakan kepada dosen, judul materi dan buku yang
disarankan untuk dijadikan referensi, baru setelahnya berusaha mencari buku
tersebut dalam bentuk elektronik atau minimal artikel yang membahas tentang
materi tersebut di internet.
Contoh, Materi Peran Pekerja Sosial dalam Ilmu
Kesejahteraan Sosial, Artikel Pendidikan Inklusi, Makalah Teater Disabilitas,
Jurnal Kepribadian Ganda dalam Psikologi, dan seterusnya.
Oh ya, mengetahui daftar situs internet juga
tidak kalah penting, loh!
Untuk situs yang memuat materi-materi
pembelajaran di SMA misalnya Bukupaket.com, Pendidikan.id, Blog.Ruangguru.com,
Zenius.net, Studiobelajar.com, dan situs belajar lainnya.
Adapun saat di bangku kuliah, biasanya situs
yang wajib diketahui antara lain Google Cendekia, situs kampus, situs jurnal,
dan situs resmi lainnya. Bukan blog, apa lagi Wikipedia, lho! Kurang-lebih
demikian sedikit gambaran ketika hendak mencari informasi di internet.
Adapun hal-hal lain yang dapat menunjang
operasional Smart Phone adalah Smart Phone yang bagus untuk digunakan, dalam
hal ini bagus secara perangkat keras, seperti Penyimpanan RAM dan Internal yang
cukup, layar yang masih nyaman disentuh, baterai yang tidak boros, dan mesin
yang tidak bermasalah. Lalu adapun dari segi perangkat lunak, yang dapat menunjang
antara lain tersedianya aplikasi pembaca layar yang betul-betul mendukung
dengan kemampuan suara beragam bahasa agar lebih nyaman dalam pengoperasian
Smart Phone, aplikasi dokumen untuk mencatat dan mengerjakan tugas tertulis,
aplikasi pembaca foto untuk menjadi solusi saat situasi menuntut Teman-teman
lebih mandiri mengakses informasi berbentuk foto, aplikasi pengelola file yang
mendukung karena dapat membantu dalam penataan file catatan atau file tugas,
aplikasi perekam jika kondisi tidak memungkinkan untuk mencatat, dan
penyimpanan online yang cukup agar file-file catatan dan tugas dapat tersimpan
lebih aman. Karena tidak semua orang mampu memiliki perangkat laptop, ada
baiknya digantikan keyboard eksternal yang bisa membantu mempercepat dan mempermudah
Teman-teman dalam mengetik. Jangan lupa, Teman-teman harus memiliki tempat
bertanya terkait permasalahan teknologi, seperti orang yang dipercaya atau
bergabung di komunitas teknologi.
2. Melek Laptop.
Ketika Teman-teman sudah punya laptop,
sebetulnya cara mencari informasi di internet sama. Yang membedakan adalah cara
mengoperasikan laptop tersebut. Jika menggunakan Smart Phone, Teman-teman hanya
perlu menguasai daftar aplikasi yang telah Penulis bahas pada poin pertama. Bisa
lebih dari itu, akan lebih bagus.
Sedangkan kalau di laptop, ada 4 program yang
wajib Teman-teman kuasai secara mahir. Keempatnya adalah program pengolah kata
(Microsoft Word), program pengolah angka (Microsoft Excel), program persentasi
(Microsoft Power Point), dan browser internet. Adapun cara untuk mendapatkan
keterampilan itu, dapat Teman-teman peroleh dari kursus komputer bicara dan
mempraktikan materi kursus dalam keseharian. Untuk kursus komputer bicara dapat
dicari di lembaga disabilitas netra seperti Mitranetra Jakarta, Pertuni,
Bimbingan Belajar Lentera Inklusif Jakarta, Badan Sosial Mardiwuto Yogyakarta,
Dan lain-lain. Mereka biasanya mengumumkan pendaftaran di website resmi
lembaga, atau Instagram dan media sosial lain yang mereka punya.
Untuk ketentuan model laptop yang memadahi buat
Teman-teman sendiri sebetulnya tidak perlu bagus-bagus amat. Yang penting RAM
dan prosesornya dapat menampung dengan baik kinerja program yang dipasang, awet
dalam penggunaan, dan membuat Teman-teman nyaman. Masalah yang demikian ada
baiknya ditanyakan pada pakarnya, mengingat keterbatasan ruang untuk
menjelaskan di sini.
Kesimpulannya, yang diperlukan Teman-teman
sekarang ini adalah perangkat yang memadahi, minimal Smart Phone yang dapat
beroperasi dengan baik dan bisa dihandalkan.
Kemudian, keyboard eksternal untuk menunjang
Teman-teman dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengetikan. Kalau
sudah punya laptop, akan lebih terbuka lagi kesempatan belajar bagi
Teman-teman, supaya wawasan dan keterampilan dapat meningkat. Wawasan dapat
diperoleh dengan mengakses informasi di internet dan keterampilan dapat
diperdalam dengan kursus lalu dipraktikan setiap harinya.
Semoga dengan bekal teknis yang cukup, proses
belajarmu di sekolah dan perkuliahan akan terasa menyenangkan, ya? Dengan ini
pula, Penulis akan lebih semangat belajar agar tidak tertinggal dari
pembacanya, hehe.
Bantul, 2024