Aku Dan SI Tukang Ojek Pangkalan Yang Dermawan DI Sebuah Stasiun Kereta

Table of Contents

Aku Dan Si Tukang Ojek Pangkalan Yang Dermawan Di Sebuah Stasiun Kereta

 

 

Saat itu hari sudah menunjukan petang, matahari sudah berpulang ke tempat peristirahatannya, dan digantikan oleh senja yang memberikan kesejukan.

 

Aku telah sampai di stasiun tujuan, akupun bertanya kepada petugas.

 

"Bang, buat nunggu ojek online di mana?"

 

"Oh, adek tunggu aja di parkiran motor dek, sesuai dengan maps yang ditunjukan di applikasi."

 

"Akupun memesan ojek online pada salah satu applikasi transportasi online. Namun sialnya pembaca layar HP ku pada saat itu mati dan otomatis aku tak bisa buat mengoprasikannya.

 

Aku coba bertanya kepada salah satu orang yang berada di sekitarku.

 

"Misi pak, di sini ada ojek pangkalan nggak ya?"

 

"Iya dek, ada. Dan saya sendiri termasuk pengemudi ojek pangkalan. Adek emang mau ke mana?"

 

"Saya mau ke GG. Saidi pak."

 

"Oh ke situ. Baik mari saya antar."

"Baik dek, adek telah sampai di GG. Saidi. Di mana lebih tepatnya rumah adek?"

 

"Baik pak, cukup sampe di sini aja. Nanti saya bisa sendiri. Berapa pak buat bayarannya?"

 

"Udah dek nggak usah bayar. Saya ngojek bukan buat nyari penghasilan kok, saya ngojek cuma buat nyari kegiatan aja. Baik dek, saya tinggal di sini yaa? Adek benar bisa sendiri?"

"I-i-iya pak, baik, terimakasih pak."

 

Demikian sekelumit kisah tentang aku dan si Tukan g Ojek Yang Dermawan 

Posting Komentar